Canary Awaits SEC Greenlight on XRP And Solana ETFs Amid Shutdown

TheCryptoTimesDipublikasikan tanggal 2025-10-10Terakhir diperbarui pada 2025-10-10

Canary Capital is edging closer to the U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) approval for its XRP and Solana (SOL) exchange-traded funds after filing updated registration statements on Friday. 

The firm disclosed a 0.50% sponsor fee for both the Canary XRP ETF and the Canary Marinade SOL ETF, a reduction from the 0.95% set for its earlier HBAR and Litecoin products. Bloomberg ETF analyst Eric Balchunas noted that Canary’s Solana ETF includes staking but won’t distribute staking rewards, signaling final preparations for approval.

The filing comes as several issuers, including those pursuing DOGE and LTC funds, await regulatory clarity under new SEC Chair Paul Atkins, whose crypto-friendly stance has accelerated listing reforms. New standards introduced this quarter could let multiple crypto ETFs list simultaneously without the lengthy 19b-4 process.

However, the U.S. government shutdown has disrupted that momentum. The SEC missed its October 2 deadline for Canary’s Litecoin ETF decision, and while the agency’s new S-1 framework removes strict timelines, it also adds uncertainty. 

SEC readies crypto ETF batch approvals

Canary’s adjustments highlight its persistence in navigating the shifting regulatory landscape. The lowered fees and expanded ETF lineup position it to compete with issuers like Bitwise, which recently set a 0.20% fee for its Solana product, intensifying the race to attract retail and institutional investors seeking exposure to digital assets through regulated channels.

The firm’s progress with XRP and Solana builds on its delayed Litecoin ETF, reflecting a broader strategic push rather than a setback. By focusing on multi-asset approvals under the new administration, Canary is betting on efficiency and compliance as the SEC adapts to a more structured crypto market.

If the SEC batches pending crypto ETFs as expected, Canary could be among the first issuers to launch under the reformed process, marking a turning point for regulated digital-asset products. Its persistence through regulatory gridlock underscores a larger trend: crypto ETFs are shifting from speculation to inevitability, signaling the next phase of institutional adoption.

Also read: DTCC Adds Canary Trump Coin ETF (TRPC) to Listings


Mobile Only Image

Bacaan Terkait

Uang Pintar yang Memborong AAVE di Harga Rendah, Apa yang Mereka Lihat?

Analisis mendalam oleh Odaily Planet Daily mengungkapkan bahwa "uang pintar" (smart money), termasuk paus crypto dan Multicoin Capital, sedang mengakumulasi AAVE secara agresif dengan biaya rata-rata sekitar $167, menunjukkan keyakinan kuat pada prospek jangka panjangnya. Aave telah menjadi infrastruktur hampir standar di pasar pinjaman DeFi, mendominasi 87% dari pendapatan pasar pinjaman di Ethereum. Analisis berfokus pada tiga pilar: 1. **Struktur Pendapatan:** Pendapatan bersifat sangat siklis tetapi menunjukkan peningkatan struktural. Bahkan dalam skenario bearish yang konservatif, pendapatan bulanan diperkirakan tidak akan jatuh di bawah $6 juta, masih lebih tinggi dari puncak bull run 2021. 2. **Stabilcoin GHO:** GHO telah menunjukkan pertumbuhan organik dan stabil, dengan kapitalisasi pasar melebihi $400 juta. Pertumbuhan yang mantap ini membuktikan strategi integrasi vertikal Aave dan membuka kurva pertumbuhan kedua. 3. **Mekanisme Buyback:** Program buyback telah dilaksanakan dengan disiplin, dengan $30 juta digunakan untuk membeli kembali 0,80% dari total suplai token dalam 8 bulan, memberikan tekanan deflasi yang nyata. Kesimpulannya, Aave berevolusi dari protokol pinjaman sederhana menjadi lapisan likuiditas dasar. Dengan model pendapatan yang matang, GHO, dan mekanisme buyback, AAVE mengubah struktur risiko dan imbal hasil jangka panjangnya, menjadikannya pilihan aset berkualitas untuk portofolio jangka panjang, terlepas dari volatilitas jangka pendek.

Odaily星球日报4m yang lalu

Uang Pintar yang Memborong AAVE di Harga Rendah, Apa yang Mereka Lihat?

Odaily星球日报4m yang lalu

Stablecoin di Persimpangan Jalan: Regulasi yang Jelas Mendorong Aplikasi Praktis, Risiko Sistemik Masih Ada

Stablecoin berada di persimpangan jalan: regulasi yang semakin jelas mendorong adopsi luas, namun risiko sistemikutan masih ada. Pada tahun 2025, stablecoin berkembang pesat dengan dukungan kerangka hukum seperti GENIUS Act di AS dan MiCA di Uni Eropa, yang melegalkan dan mengatur penerbitan serta operasinya. Regulasi ini memungkinkan stablecoin beralih dari sekadar alat trading kripto menjadi infrastruktur pembayaran dan penyelesaian transaksi mainstream. Nilai pasar stablecoin telah melampaui $300 miliar, didominasi oleh stablecoin terikat dolar AS, meskipun stablecoin berbasis euro dan mata uang fiat lainnya juga tumbuh. Bank dan perusahaan pembayaran mulai mengintegrasikan stablecoin ke dalam layanan penyelesaian dan托管, memanfaatkan keunggulannya untuk transfer nilai 24/7 dengan biaya rendah. Adopsi meluas ke pembayaran lintas batas, penggajian, dan manajemen kas perusahaan. Namun, risiko seperti potensi decoupling (ketidakstabilan nilai), kurangnya transparansi cadangan, dan konsentrasi aset yang tinggi dapat memicu krisis likuiditas. IMF memperingatkan bahwa ekspansi stablecoin dapat memengaruhi stabilitas keuangan dan memperkuat dominasi dolar AS. Ke depan, stablecoin berpotensi menjadi "digital cash" alternatif dan jembatan antara keuangan tradisional dengan Web3, asalkan didukung oleh mekanisme penerbitan yang transparan, infrastruktur andal, dan koordinasi regulasi yang efektif.

cointelegraph_中文17m yang lalu

Stablecoin di Persimpangan Jalan: Regulasi yang Jelas Mendorong Aplikasi Praktis, Risiko Sistemik Masih Ada

cointelegraph_中文17m yang lalu

Trading

Spot
Futures
活动图片